Halaman

30 November 2011

Cerita Tentang Keutamaan Sedekah

Long time no see.... :)
Kali ini saya ingin menunaikan janji dalam postingan Makna Sedekah sebelumnya. Ini dia cerita yang saya janjikan itu (dengan perubahan seperluanya). Silakan dibaca .... ^_^
***

Malam itu bulan bersinar terang di langit. Bintang-bontang bertaburan. Seorang lelaki bernama karim keluar dari rumahnya. Ia hendak mendegarkan ceramah di mesjid.

Setelah mendengar penjelasan dari imam mesjid tentang keutamaan sedekah, hati Karim tergerak. Imam masjid menjelaskan jika seseorang memiliki uang 1000 dirham lalu menyedekahkan 300 dirham, maka yang 30 dirham yang akan kekal dan dapat dinikmati di akhirat. Bahkan uang yang 30 dirham itu akan dilipatgandakan oleh Allah sebanyak 700 kali.


Selama ini, Karim dikenal pelit dan kikir. Namun, setelah insyaf dan taubat, Karim berniat untuk mengorbankan segala yang dimilikinya untuk mendapat ridha Allah. Maka, Karim pun mulai menyedekahkan hartanyta.
Karim menyiapkan kantong berisi 100 dirham untuk disedekahkan. Ia melangkahkan kakinya dan menuju satu rumah. Setelah pemilik rumah membuka pintu dan Karim mengucapkan salam, maka Karim pun segera memberikan kantong berisi uang tadi dan pergi.
Keesokan paginya, orang-orang di pasar ramai membicarakan Karim. Orang yang melihat Karim bersedekah kemarin mengatakan: "Dasar, sedekah kok sama pencuri!"
Obrolan itu pun sampai ke telinga Karim. Ia berkata di dalam hati, " Alhamdulillah telah bersedekah kepada pencuri"
Hari berikutnya ketika malam tiba, Karim melangkah keluar rumahnya dengan membawa sekantong uang. Ia memilih sebuah rumah, mengetuk pintunya dan mengucapkan salam. Seorang wanita membukakan pintu. Karim pun  segera memberikan sedekahnya dan berjalan pulang.
Keesokan harinya, orang-orang di pasar kembali ramai membicarakan ulah si Karim. Ternyata perempuan yang ia beri sedekah kemarin adalah seorang pelacur. Pembicaraan orang di pasar akhirnya sampai juga di telinga Karim. Ia hanya berkata, "Alhamdulillah, sudah bersedekah kepada pelacur"
Malam berikutnya, Karim kembali melaksanakan niatnya untuk bersedekah. Ia mengambil sekantong uang dan berjalan keluar rumah. Ia memilih sebuah rumah secara acak. Seperti malam-malam sebelumnya, ia mengetuk pintu, mengucapkan salam, dan setelah pemilik rumah keluar, ia memberikan uang tersebut dan segera pulang. 
Lagi-lagi, orang-orang di pasar ramai membicarakan tentang Karim dan sedekahnya keesokan harinya.
"Karim itu benar-benar aneh. Sedekah kok kepada orang kaya!!!"

Mendengar cerita tersebut dan kekeliruannya dalam memberikan sedekah, Karim hanya bisa berkata di dalam hati, "Alhamdulillah sudah bersedekah kepada pencuri, pelacur dan orang kaya"
Malam harinya, Karim tahajjud, kemudian tidur.
Di dalam tidurnya ia bermimpi didatangi seseorang yang memberi kabar kepadanya, "Sedekahmu kepada pencuri membuat pencuri itu insaf dan tidak mau mencuri lagi. Sedekahmu kepada pelacur membuat pelacur itu bertobat dan tidak berzina lagi. Sedekahmu kepada orang kaya membuat orang kaya tersebut sadar dan merasa malu lalu mau mengeluarkan infak dan sedekah. Sedekahmu yang ikhlas itu diridhio Allah SWT"
Setelah itu, Karim makin khusyuk beribadah dan banyak mengerjakan kebajikan. Dia sadar bahwa yang paling penting dalam sedekah adalah niat karena Allah. Karena Allah yang akan menilai diterima atau tidaknya ibadah seseorang

(Dikutip dari Ketika Cinta Berbuah Surga karya Habiburrahman El Shirazy)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih ya karena sudah berkunjung dan memberi komentar di postingan ini ^_^

Oiya, kalau kamu ingin berkomentar, tapi nggak punya akun blogger, kamu bisa pilih openID, ntar bisa masukin link email ato URL kamu lainnya. Lalu, kasi komentar deh :)