Halaman

17 Juni 2010

SERANGGA, AGEN PENYEBAB PENYAKIT

Mungkin bagi anda, serangga adalah binatang yang biasa-biasa saja. Sering dianggap remeh. Padahal ternyata banyak penyakit yang bisa disebabkan atau ditularkan oleh serangga.
Dalam ilmu kedokteran, ilmu yang mempelajari tentang serangga dan segala seluk beluknya dikenal dengan nama Entomologi. Perkembangan dalam entomologi modern telah membuka banyak rahasia tentang peran serta serangga dan anggota-anggota arthropoda lainnya dalam hubungannya antara manusia dan hewan. Serangga merupakan hewan yang paling sukses menempati berbagai habitat kehidupan dan menjadi hewan yang terbesar dalam jumlah dan spesies, serta mempunyai peran yang sangat penting dalam ekosistem dunia.
Menurut Harwood & James (1979), serangga dapat mempengaruhi kesehatan dan kesejahteraan manusia baik secara langsung maupun tidak langsung.
Sebagai agen langsung, serangga dapat mengakibatkan timbulnya penyakit:
1. Entomofobia
Entomofobia adalah ketakutan yang tidak logis atau yang mengada-ada terhadap serangga tanpa disertai adanya gigitan atau investasi (invasi parasitoid) serangga yang dialami oleh seseorang. Menurut Dr. Philip Weinsten dari Univeristy of Otago, salah satu definisi yang benar tentang entomofobia adalah rasa takut yang dialami oleh seseorang dan keinginan untuk menjauhi serangga, tungau, laba-laba, atau objek fobik lainnya.
2. Pengganggu kesehatan
Kehadiran serangga seperti lalat, nyamuk, kecoa, semut, dan berbagai jenis nyamuk sebagai serangga pengunjung rumah dapat mengganggu ketentraman manusia. Kecoa yang bersarang di tempat gelap, gudang, lemari dapur dan sudut-sudut rumah dapat mengganggu ketentraman dan aspek sanitasi dalam rumah.
3. Kehilangan darah
Banyak jenis serangga yang hidup dengan menggigit dan menghisap darah. Jenis-jenis nyamuk Culex spp., Aedes spp., dan Anopheles spp., meskipun tidak selalu menjadi vektor penyakit, dapat menggigit dan menghisap darah manusia. Bekas-bekas tusukan nyamuk yang menghisap darah dapat menjadi sumber infeksi bagi penyakit lain.
4. Envenomisasi
Envenomisasi adalah keracunan akibat gigitan atau sengatan hewan yang menularkan racun, baik dari jenis arthropoda maupun hewan lain seperti ular. Venom adalah toksin atau zat racun yang diinjeksikan kepada organisme lain dengan menggunakan aparatus khusus yang terhubung dengan kelenjar yang menghasilkan venom dan dipergunakan ntuk mengimobilisasi atau membunuh mangsa atau untuk mempertahankan diri dari serangan predator.
5. Dermatosis
Merupakan sejenis penyakit kulit.
6. Myasis
Myasis adalah istilah yang digunakan untuk infeksi pada organ atau jaringan tubuh manusia atau hewan oleh larva lalat. Biasanya larva tersebut diletakkan pada organ tubuh manusia atau hewan yang terluka sehingga terjadi infeksi.
7. Alergi
8. Penyakit mata
Sejumlah serangga yang berukuran kecil dan dan dapat terbang, secara tidak sengaja dapat masuk ke dalam mata. Lalat-lalat kecil anggota Chloropidae seperti Sipchulina sp. Dan Hippelates sp. Yang dikenal dengan nama “lalat mata” serta kumbang kecil anggota famili Staphylinidae dapat masuk ke dalam mata. Serangga-serangga itu dapat menyebabkan rasa sakit atau rasa gatal.
9. Parasit

Sebagai agen tidak langsung, serangga dapat menyebabkan:
1. Pembawa mekanik agen penyakit
2. Vektor obligat
3. Inang antara
4. Pembawa phoretik
(Sembel, 2009)

1 komentar:

Terimakasih ya karena sudah berkunjung dan memberi komentar di postingan ini ^_^

Oiya, kalau kamu ingin berkomentar, tapi nggak punya akun blogger, kamu bisa pilih openID, ntar bisa masukin link email ato URL kamu lainnya. Lalu, kasi komentar deh :)